Universitas Gadjah Mada FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEODESI
GEODESI GEOMETRI DAN GEODESI FISIS
  • Profil
    • Lab/KBK
    • Anggota
      • Dosen & Tendik
      • Mahasiswa
    • Fasilitas
    • Kegiatan
      • GeodCast
      • Workshop
  • Pendidikan
    • MOOC & eLoK
    • Video Pembelajaran
  • Penelitian
    • Publikasi Penelitian
    • Penelitian Berjalan
  • Pengabdian & Kerjasama
    • Pengabdian
    • Kolaborasi
  • Layanan
    • Server
  • Beranda
  • Berita
  • page. 4
Arsip:

Berita

Resiko Kegempaan Kepulauan Sangihe

Berita Saturday, 20 July 2019

Kepulauan Sangihe terletak di sebelah Utara Indonesia dan merupakan salah satu pulau terluar Indonesia yang berbatasan dengan Filipina. Di Wilayah Kepulauan Sangihe terdapat pertemuan sesar aktif yang menyebabkan tingginya resiko gempa bumi tektonik. Namun, disisi lain Kepulauan Sangihe menyimpan banyak keindahan.

“Marukade Pagi… Sangihe ike kendage. Pulau Sangihe P pemandangan so mapaile dingango masyarakate ramah-ramah.
Sangihe P nama lain itu Sangir, memang penuh dengan kenangan
Isae piyak kenangane su Sangir?
Terimakasek lawok lawok”

Selamat Berkarya Surveyor Muda

Sharing Ilmu Geodinamik di Institut Teknologi Padang

Berita Thursday, 18 July 2019

Surveyor Kartini berkarya!

Kegiatan kerjasama antara Departemen Teknik Geodesi UGM tidak hanya dilakukan dengan instansi atau lembaga, namun juga dilakukan dengan Akademisi atau Universitas lain. Seperti yang dilakukan oleh Ir.Nurrohmat Widjajanti, Ph.D. ini. Beliau telah banyak berkiprah dibidang geodinamik. Salah satu surveyor kartini ini memberikan sharing ilmu mengenai geodinamik di Institut Teknologi Padang.
Materi yang diberikan salah satunya terkait dengan penelitian beliau di Wilayah Sesar Opak Yogyakarta yang telah dirintis sejak tahun 2013.

Histori Tektonik Lempeng

BeritaUncategorized Monday, 15 July 2019

Lempeng merupakan bagian materi penyusun bumi yang paling atas. Lempeng ini memiliki ketebalan hingga 100 km (Stein, 2003). Bagian atas bumi terdapat lapisan lithosphere yang terdiri atas kerak bumi dan mantel bumi yang bersifat kaku dan padat. Bagian lithosphere ini terbagi menjadi lempeng-lempeng tektonik. Lempeng tektonik terdiri atas lempeng benua dan lempeng samudera.

Teori lempeng tektonik erat kaitannya dengan teori pergerakan benua. Sekitar 250 juta tahun yang lalu, lempeng-lempeng tektonik tergabung dalam satu benua besar yaitu Pangea. Menurut teori pergerakan lempeng benua, satu benua besar tersebut pecah menjadi dua benua besar yaitu Laurasia dan Gondwana. Kemudian kedua benua besar tersebut terus mengalami perpecahan hingga membentuk daratan dan samudera seperti sekarang.

Proses pecahnya lempeng benua pertama yaitu Pangea menurut teori pergerakan lempeng benua. Proses perpecahan lempeng benua ini membentuk membentuk daratan dan samudera seperti sekarang, sehingga daratan yang terbentuk sekarang dapat digabungkan kembali seperti puzzle.

Proses terbentuknya dua lempeng tektonik, yaitu lempeng benua dan lempeng samudera dimulai dari adanya gaya konveksi mantel pada lempeng benua. Gaya konveksi mantel ini merupakan gaya yang ditimbulkan karena adanya tekanan panas bumi. Selama berjuta-juta tahun, adanya gaya konveksi mantel ini mengakibatkan timbulnya suatu celah dan memisahkan satu lempeng benua menjadi dua bagian. Seiring bertambahnya waktu celah antar lempeng benua tersebut menjadi semakin lebar dan membentuk lempeng samudera. Terdapat tujuh lempeng utama penyusun permukaan bumi yaitu lempeng Afrika, lempeng Antartika, lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, lempeng Amerika Utara (North-America), lempeng Amerika Selatan, dan lempeng Pasifik (Kious dan Tilling, 1996).

 

Referensi :

Kious, J.W. dan Tilling, R.I., 1996, “The Dynamic of Earth : The Story of Plates Tectonics”, Online Edition, USGS.

Stein, S., M. Wysession, 2003, ”An Introduction to Seismology, Earthquake, and Earth Structure, Blackwell Publishing.

USGS, United States Geological Survey, http://pubs.usgs.gov/gip/dynamic/ (diakses tanggal 7 Mei 2015).

 

Kontrol Kualitas Data RINEX

BeritaUncategorized Sunday, 30 June 2019

Sebelum dilakukan pengolahan data rinex dari pengumpulan data GNSS, perlu dilakukan kontrol kualitas data. Kontrol kualitas data dapat menggunakan perangkat lunak TEQC.

Langkah – Langkah nya adalah sebagai berikut :

[.pdf]

 

1234

Recent Posts

  • Sesar Lasem-Semarang-Kendeng: Mengungkap Bom Waktu di Tengah Pulau Jawa
  • ANNUAL SCIENTIFIC FORUM OF THE INDONESIAN SURVEYORS ASSOCIATION (FIT ISI) 2024
  • Lokakarya SRGI2013: Mendorong Kolaborasi dan Inovasi dalam Sistem Referensi Geospasial di Indonesia
  • The 10th International Conference on Science and Technology (ICST UGM 2024)
  • Kuliah Tamu : Dr. Lujia Feng Mengupas Geodesi Antariksa hingga Bencana Alam
  • NTU Kampus Visit, Head to EOS/ASE
Universitas Gadjah Mada

GEODESI GEOMETRI & GEODESI FISIS
DEPARTEMEN TEKNIK GEODESI
FAKULTAS TEKNIK UGM
geodesi@ugm.ac.id

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY