Universitas Gadjah Mada FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEODESI
GEODESI GEOMETRI DAN GEODESI FISIS
  • Profil
    • Lab/KBK
    • Anggota
      • Dosen & Tendik
      • Mahasiswa
    • Fasilitas
    • Kegiatan
      • GeodCast
      • Workshop
  • Pendidikan
    • MOOC & eLoK
    • Video Pembelajaran
  • Penelitian
    • Publikasi Penelitian
    • Penelitian Berjalan
  • Pengabdian & Kerjasama
    • Pengabdian
    • Kolaborasi
  • Layanan
    • Server
  • Beranda
  • mitigasi
Arsip:

mitigasi

Monitoring Deformasi Sesar Opak 2024

BeritamitigasiPenelitian Monday, 26 August 2024

Pada tanggal 23-25 Agustus 2024 telah dilaksanakan monitoring pergerakan Sesar Opak. Monitoring ini dilakukan di 12 titik pengamatan. Tujuan utama dari monitoring ini adalah untuk mengetahui pergerakan sesar di wilayah Kabupaten Bantul, Gunungkidul dan sekitarnya. Pengukuran dengan GNSS campaign dilakukan selama 48 jam pada 12 titik.

Monitoring ini dilakukan oleh 24 mahasiswa Teknik Geodesi 2020, Teknik Geodesi 2021 dan Teknik Geodesi 2022. Kegiatan dimulai dari pelatihan alat yang dilakukan 2 hari sebelum keberangkatan ke lokasi titik, survey lokasi titik, pengukuran selama 2 DOY sampai dengan pengunduhan data. Alat yang diperlukan adalah reciever GNSS (Emild, Geomate, Javad, Trimble, dan Leica), aki, dan roll meter. Setiap titik berada di atas bangunan seperti masjid, kelurahan, puskesmas, hutan dan lain-lain. Pemasangannya dilakukan dengan meletakkan reviever GNSS di atas pilar dengan menggunakan aki, listrik dan panel surya di lokasi tersebut. read more

Faktor yang dapat Menjadi Penyebab Tsunami

mitigasi Friday, 4 October 2019

indonesia merupakan negara yang terletak di antara dua Benua yakni Asia dan Australia dan antara dua Samudera yakni Pasifik dan Hindia sehingga menjadi zona pertemuan lempeng dunia. Hal ini yang menjadi penyebab kenapa Indonesia memiliki banyak gunung terutama yang berstatus masih aktif. Setiap tahun lempeng terus bergerak aktif, saling menjauhi ataupun saling menabrak satu sama lain dan terus terjadi dalam kurun waktu jutaan tahun.

Pada jaman dahulu, banyak orang yang beranggapan bahwa tsunami merupakan salah satu wujud gelombang pasang yang terjadi dalam skala besar, namun saat ilmu pengatahun sudah semakin berkembang khususnya dibidang Oseanografi, anggapan tersebut terbukti keliru dan tidak sesuai lagi. Memang secara penampakan tsunami mirip dengan gelombang pasang yakni air naik ke daratan, namun terdapat perbedaan yang begitu mencolok yakni gelombang pasang terjadi secara perlahan dan bertahap sehingga tidak merusak, sedangkan tsunami bersifat sebaliknya.Terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab tsunami seperti yang akan dijelaskan sebagai berikut. read more

Tanggap Bencana Tanah Longsor

mitigasi Saturday, 14 September 2019

Tanah longsor adalah gerakan tanah dan batuan yang terseret ke bawah pada lahan miring secara tiba-tiba dengan volume yang besar dan sekaligus.Tanah longsor dapat menghancurkan bangunan-bangunan, jalan, pipa dan kabel, baik oleh gerakan tanah yang berasal dari bawah atau dengan cara menguburnya.

Gejala terjadinya tanah longsor di antaranya yaitu curah hujan tinggi dan berlangsung lama, munculnya retakan-retakan yang sejajar dengan lereng yang ditandai dengan pohon menjadi miring, serta tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan. read more

Tanggap Bencana Gempa Bumi

mitigasi Saturday, 14 September 2019

Gempabumi dapat menimbulkan dampak korban jiwa, luka, maupun kerusakan infrastruktur yang sangat signifikan. Kita harus belajar dari kejadian gempabumi yang terjadi di Yogyakarta (2006) dan Padang (2009). Mengidentifikasi potensi bahaya dan perencanaan yang berstandar aman dapat menyelamatkan jiwa dan mengurangi korban luka maupun kerusakan infrastruktur.

Apa yang dilakukan sebelum terjadi gempabumi?

Kita tidak dapat mengetahui kapan gempa akan terjadi sehingga persiapan menjadi sangat penting untuk menyelamatan jiwa, mengurangi korban luka, maupun kerusakan infrasturktur. Ada 6 langkah untuk persiapan. read more

Tanggap Bencana Banjir

mitigasi Tuesday, 10 September 2019

Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki daratan tinggi dan daratan rendah yang berjarak tidak begitu jauh. Bagi wilayah yang sering terjadi banjir terutama ketika curah hujan sedang tinggi, sebaiknya kita sudah paham hal apa saja yang harus kita lakukan untuk menghadapi banjir. Berikut kami rangkum beberapa hal yang wajib dilakukan untuk meminimalisir dampak bencana banjir.

1. Pantau berita terkini curah hujan

Akan lebih baik apabila Anda terus memantau berita tentang curah hujan di wilayah tempat Anda tinggal. Anda bisa mengecek berita tersebut melalui sosial media TMC Polda atau cari tahu langsung di Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Tujuannya agar Anda terus waspada terhadap banjir. read more

Peta Pergerakan Sesar Opak Yogyakarta

mitigasi Friday, 6 September 2019

Peta Pergerakan Sesar Opak Yogyakarta berdasarkan data pengamatan GNSS. Peta ini akan dipublikasikan pada jurnal oleh Dr. Nurrohmat Widjajanti.

Sumber : Nurrohmat Widjajanti, 2019 (Submitted)

Tanggap Bencana Tsunami

mitigasi Friday, 6 September 2019

Tsunami dan gempa bumi merupakan bencana alam yang saling berkaitan. Kedua kejadian ini dapat disebabkan oleh adanya pergerakan lempeng tektonik di wilayah Lautan. Gempa bumi dan tsunami yang besar akan menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat, baik dari segi ekonomi maupun psikologi. Ketika gempa besar yang memicu tsunami terjadi di dekat pesisir pantai, warga hanya punya waktu 10 hingga 30 menit untuk menyelamatkan diri, kata Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Inilah yang disebut sebagai golden time yang akan menentukan hidup dan mati dari korban terdampak bencana. Lalu seberapa rawan daerah pesisir kita terhadap bencana Tsunami? Hampir semua daerah pesisir di wilayah Indonesia tergolong kedalam daerah rawan. Tingginya aktivitas kegempaan di Indonesia disebabkan karena pertemuan tiga lempeng tektonik. Potensi tsunami yang ada di Indonesia dapat ditunjukkan melalui peta di bawah ini. Sebenarnya pemerintah melalui BNPB sudah berusaha memperbaiki peringatan dini, namun tetap diperlukan pegetahuan dari seluruh warga untuk melakukan evakuasi diri ketika terjadi bencana. Berikut kami merangkum hal apa saja yang harus dilakukan ketika terjadi bencana Tsunami. Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui situsnya, ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk merespon potensi tsunami diantaranya adalah:
  1. Mencari informasi apakah ada potensi tsunami.
  2. Cepat bergerak ke arah daratan yang lebih tinggi dan tinggal di sana sementara waktu.
  3. Menjauhi pantai. Jangan pernah menuju ke pantai untuk melihat datangnya tsunami. Apabila Anda dapat melihat gelombang, Anda berada terlalu dekat. Segera menjauh.
  4. Waspada- apabila terjadi air surut, jauhi pinggir pantai.
Hal yang tak kalah penting adalah memahami status peringatan dini yang dikeluarkan BNPB, berikut adalah penjelasannya.

  • AWAS: Tinggi tsunami diperkirakan bisa mencapai lebih dari tiga meter. Warga diminta segera melakukan evakuasi menyeluruh ke arah tegak lurus dari pinggir pantai. Pemerintah daerah harus menyediakan informasi jelas tentang jalur dan tempat evakuasi terdekat.
  • SIAGA: Tinggi tsunami berada dikisaran 0,5 meter hingga tiga meter. Pemerintah daerah diharapkan bisa mengerahkan warga untuk melakukan evakuasi.
  • WASPADA: Tinggi tsunami kurang dari 0,5 meter. Walau tampak kecil, warga tetap diminta menjauhi pantai dan sungai.
  • read more

    Recent Posts

    • Sesar Lasem-Semarang-Kendeng: Mengungkap Bom Waktu di Tengah Pulau Jawa
    • ANNUAL SCIENTIFIC FORUM OF THE INDONESIAN SURVEYORS ASSOCIATION (FIT ISI) 2024
    • Lokakarya SRGI2013: Mendorong Kolaborasi dan Inovasi dalam Sistem Referensi Geospasial di Indonesia
    • The 10th International Conference on Science and Technology (ICST UGM 2024)
    • Kuliah Tamu : Dr. Lujia Feng Mengupas Geodesi Antariksa hingga Bencana Alam
    • NTU Kampus Visit, Head to EOS/ASE
    Universitas Gadjah Mada

    GEODESI GEOMETRI & GEODESI FISIS
    DEPARTEMEN TEKNIK GEODESI
    FAKULTAS TEKNIK UGM
    geodesi@ugm.ac.id

    Lisensi Software :

    © Universitas Gadjah Mada

    KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

    [EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju